Kabar27 – Diperkirakan akan terjadi curah hujan lebat di bulan Juni, sehingga tim tanggap darurat BPBD Halmahera Barat bakal menjadikan bangunan sekolah sebagai gedung alternatif untuk kenyamanan para pengungsi.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat, Gunawan MT Ali, menjelaskan, dalam rapat evalusai tim Tanggap Selasa kemarin, benyak hal sudah dibicarakan.
BPBD Halbar akrab disapa Wawan ini, menyebutkan, tim tanggap juga menyepakati perpanjangan tanggap darurat erupsi Gunung Api Ibu, selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (21/4/2024) besok.
“Kita juga bahas tentang permindahan sebagian pengungsi di lokasi Akesibu, ke gudung-gedung sekolah. Itu dilakukan karena dalam laporan perkiraan cuaca dari BMKG bulan ini (Juni) ada curah hujan lebat,” kata Gunawan MT Ali, pada Kamis (20/04/2024).
Menurutnya alasan menjadikan bagunan sekolah sebagai gedung alternatif, merupakan bentuk ikhtiar atau upaya antisipasi tim tanggap jika di kamp pengungsian terjadi genangan air akibat hujan sudah langsung ditangani.
Wawan juga menambahkan, terkait rencana pindah lokasi kamp pengungsian, di lapangan desa Talaga dan kawasan Trans-Goal, baru sebatas wacana saja dan belum final. Sebab, lanjut Wawan, kawasan tersebut juga ada potensi genangan air makanya tenda-tenda yang sebelumnya terpasang di kawasan lapangan desa Talaga telah dibongkar.
Sementara soal penanganan di lokasi kamp pengungsian semua berjalan baik-baik saja serta normal termasuk sumber pembiayaan untuk penanganan makan-minum pengungsi masih aman.
Untuk diketahui, rapat tim Tanggap Darurat Selasa (19/06/2024) kemarin, dipimpin langsung Bupati dan Wakil Bupati bersama unsur Forkopimda Dandim 1501 Ternate-Halbar, dan Kapolres Halbar.
Rapat tersebut turut dihadiri seluruh unsur tim tanggap darurat erupsi gunung Ibu di Halbar.