Kabar27 – Menjelang bulan suci Ramadhan 1445 H/2024 M, Pemerintah Kota Ternate akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadi inflasi.
Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, inflasi tidak dapat dihentikan, namun dengan kebijakan pemerintah dan stakholder, inflasi di kota Andalan dapat dikendalikan.
Menurutnya, salah satu skema untuk mengendalikan inflasi adalah kerjasama dan bekolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengendalikan inflasi di Kota Ternate.
Dia menyebut, pihaknya akan mengidentifikasi bahan kebutuhan pokok (Bapok) yang menjadi pemicu inflasi, seperti beras, cabai keriting, bawang, telur serta sejumlah bahan kebutuhan lainnya.
Rizal yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate itu berujar, salah satu cara mengendalikan inflasi dapat dilakukan dengan mengintervensi kebijakan di OPD terkait melalui berbagai program kegiatan.
“Untuk menekan inflasi, maka setiap OPD yang berkaitan dalam hal ini misalnya, Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian maupun OPD yang berkaitan harus menekan dengan program kegiatan dari OPD tersebut,” ujar Rizal di kantor Wali Kota, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, TPID tetap melakukan kontrol dan monitoring terhadap ketersediaan bahan kebutuhan pokok yang ada di suplayer maupun agen karena sebagian besar bahan pokok dipasok dari luar Maluku Utara.
Rizal menyatakan, TPID Kota Ternate tidak hanya memastikan ketersediaan barang, tapi juga turut mengintervensi melalui kebijakan. “Jadi tidak hanya turun ke lapangan untuk sekedar mengecek berapa harga barang, tetapi sebenarnya juga mengintervensi melalui kebijakan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kota Ternate mengalami inflasi Year on Year (yoy) sebesar 4,41 persen pada bulan Desember 2023 dengan indeks harga konsumen sebesar 117,18. Sementara, tingkat inflasi secara month to month (mtm) pada bulan Desember 2023 sebesar 1,64 persen, sedangkan tingkat inflasi year to date (ytd), Desember 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 4,41 persen. (na)