Kabar27- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB) Kabupaten Halmahera Timur menggelar Pelatihan Psychological First Aid (PFA) di di aula SMP Negeri 3 Maba, Rabu (10/10/2024).
Kegiatan itu diikuti oleh perwakilan bidang PPA, UPTD PPA, dan Siswa/siswi Perkawilan SMP dan SMA Se kecamatan Kota Maba.
Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Halmahera Timur Ihwan SKM melalui Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Perlindungan Khusus Anak Dan Pemenuhan Hak Anak, Anis Satulwahidah mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi para siswa/siswi.
“Memberikan pembekalan bagaimana memberikan pertolongan psikologi pertama pada korban kekerasan, baik itu perempuan ataupun anak-anak. Pertolongan psikologi pertama yang harus didapatkan oleh korban yaitu pengendalian rasa cemas dan takut,” katanya.
Kata dia, sebelum korban mendapatkan layanan lanjutan seperti layanan medis, psikologis, bantuan hukum, dan lain sebagainya.
“Kegiatan ini merupakan salah satu strategi bagaimana meningkatkan pelayanan terhadap korban perempuan dan anak sehingga mereka merasa aman, nyaman serta memiliki harapan,” katanya.
Lanjut Anis, peserta yang hadir mampu membantu menstabilisasi kecemasan dan emosi pengelolaan diri yang sehat, dapat memberi rasa aman, menenangkan dan menumbuhkan harapan bagi perempuan dan anak terutama di lingkungan terdekat, seperti sekolah, dan lingkungan temat tinggal, sehingga dapat memberikan bantuan kepada korban kekerasan dan diskriminasi secara komprehensif.
“Pengetahuan mengenai pertolongan psikologi pertama untuk para korban kekerasan memanglah sangat penting karena berhubungan dengan jiwa, korban kekerasan yang tidak mendapatkan pertolongan yang baik dapat mengalami gangguan dalam jiwa mereka, yang membuat mereka tidak lagi dapat merasa tenang dan stabil,” ujarnya.
Anis menambahkan, narasumber kegiatan adalah Fatima Kerepessina, S.Psi Sarjana Psikology. Sehingga Antusiasme peserta dalam kegiatan ini sangat luar biasa, karena mereka sering menemukan kejadian-kejadian di sekitar yang pada awalnya mereka tidak tau bagaimana cara penanganan dan menghadapi nya. Bahkan sempat ada peserta yang menangis pada saat sesi perenungan, karena merasa beban yang dihadapinya sangat berat dan tidak tahu bagaimana cara mengelola emosi dan mental nya.
“Peserta merasa sangat berterimakasih pada Pemerintah Daerah yang telah melaksanakan kegiatan ini. Sehingga mereka betul-betul mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa, yang nantinya dapat mereka terapka pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar,” tandas Anis.