Ini 11 Rekomendasi Perempuan Muda Muhammadiyah Malut

Ketua PwNA Malut Suryani Mansur

Kabar27-  Musyawarah Wilayah V Nasyiatul Aisyiah Maluku Utara, yang dilaksanakan pada 10-12 Maret 2023 lalu, di Asrama Haji Ngade Kota Ternate menghasilkan 11 rekomendasi, yang mana diharapkan dapat diimplementasikan bersama Pemerintah dan masyarakat.

Ketua Pengurus Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Malut Suryani Mansyur menjabarkan ke 11 rekomendasi tersebut yakni pertama, dapat berkolaborasi melakukan edukasi, sosialisasi pencegahan stunting dengan berbagai pihak dalam mempercepat penurunan Stunting di Wilayah Maluku Utara. Kedua,  Meningkatkan akses pelayanan Pendidikan baik Formal maupun nonformal pada perempuan sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini dan dampak negatif pergaulan bebas pada remaja.

“Nanti kita akan bersinergi dengan program pemerintah yang mirip dengan program NA. Nah, salah satunya ada di kelurahan Tubo, ada program PKK bernama CEPAK (Cegah pernikahan Dini Usia Anak), tapi ini kita belum lakukan, baru mau menjajaki, tapi nanti kita akan kerjasama untuk pendampingan remaja,”papar Ketua dari Perempuan Muda Muhammadiyah Malut.

Ketiga, meningkatkan ruang yang inklusif dan fasilitas publik yang sensitive pada kebutuhan perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas, diantaranya penyediaan kebutuhan untuk laktasi (termasuk dalam transportasi publik), serta akomodasi ruang publik yang mendukung dalam pengasuhan anak. Keempat, mendorong terbentuknya sistem pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di berbagai sektor, termasuk layanan pemulihan, baik dalam lingkup organisasi masyarakat sipil, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, maupun sektor swasta.

Sedangkan yang kelima, memperluas wadah aktualisasi potensi diri untuk memaksimalkan bonus demografi yang knowledgeable, capable, dan humble. Dan keenam, memperteguh dan mempromosikan nilai-nilai Islam Wasathiyah serta memperkuat kohesi sosial dan perdamaian antar umat beragama sebagai wujud kemanusian universal Islam untuk menjaga keutuhan bangsa serta masyarakat dunia yang Bhinneka.

Adapun yang ke tujuh, lanjut Suryani, yakni membangun resiliensi keluarga dan masyarakat, yang dapat berkontribusi pada penanggulangan bencana, terutama pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim, serta kedelapan, memperkuat kepemimpinan perempuan serta mendorong perempuan untuk peduli dan kritis pada permasalahan Negara, termasuk demokrasi/politik, dan kebijakan yang memberikan daya dukung untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.

Sementara kata Suryani, untuk rekomendasi yang ke Sembilan dan Sepuluh, yakni meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan kesehatan reproduksi bagi perempuan dan anak, serta meningkatkan kapasitas literasi digital dan Sistem Perlindungan Digital. Dan yang terakhir yakni bersinergi dengan berbagai pihak baik Nasional maupun Internasional.

“11 Rekomendasi ini kita ambil dari hasil muktamar NA ke XIV di Bandung pada 2-4 Desember, dimana ada 14 rekomendasi, namun yang kita kutip disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing jadi hanya 11,” ujarnya. (na)