Kabar27- Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Ternate, Tahmid Wahab, menggelar rapat bersama dengan Camatn dan Lurah dan se Kecamatan Ternate Tengah, di aula kantor Camat setempat, Rabu (2/10/2024)
Selain para lurah dan Camat, Pertemuan itu juga dihadiri Sekcam Ternate Tengah, Bagian Pemerintahan Setda Kota Ternate serta sejumlah unsur terkait lainnya.
Dalam pertemuan itu, Pjs Wali Kota Ternate, Tahmid Wahab menekankan soal netralitas ASN dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Ternate khususnya pada wilayah Kecamatan Ternate Tengah.
Camat Ternate Tengah, Fahmi B Amin usai pertemuan mengatakan, pertemuan yang digelar di kantor Camat Ternate Tengah merupakan ajang silaturrahmi Pjs dengan para Lurah dan perangkat Kelurahan di wilayah Kecamatan Ternate Tengah.
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, Pjs menyampaikan beberapa poin yang berkaitan dengan netralitas ASN pada Pilkada 2024 sekaligus meminta para Lurah dan perangkat untuk bersama-sama TNI/Polri menjaga kondisi kamtibmas di wilayah masing-masing.
“Pada intinya, Pjs meminta ASN untuk netral dan berharap seluruh tahapan Pilkada di Kota Ternate berlangsung aman, lancar dan tertib,” ungkap Camat usai mendampingi Pjs memimpin rapat bersama perangkat Kelurahan dan Kecamatan di kantor Camat Ternate Tengah.
Selain itu, lanjut Camat, Pjs Wali Kota juga menanyakan tentang penanganan sampah dan air bersih yang menjadi prioritas Pemerintah Kota Ternate.
Sementara itu, Pjs Wali Kota Ternate, Tahmid Wahab saat diwawancarai sejumlah wartawan mengatakan, seluruh lurah di Kota Ternate untuk ikut memberi pencerahan kepada masyarakat terkait perbedaan pilihan kandidat di Pilkada 2024.
“Pilkada serentak sudah masuk pada tahapan kampanye sehingga dari pihak Kelurahan bersepakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban, perbedaan itu wajar, jangan ada yang saling menghujat antara satu dengan yang lain,” imbau Tahmid.
Dikatakan, secara keseluruhan potensi konflik selalu ada, sehingga ada langkah awal atau antisipasi yang harus dilakukan, karena biasanya konflik dapat mempengaruhi berbagai persoalan yang mengganggu aktivitas seluruh masyarakat.
Tahmid menambahkan, langkah awal untuk antisipasi konflik ini terjadi paling tidak harus memiliki satu pemahaman, meskipun terjadi perbedaan pilihan politik.
“Di tiap Kelurahan pastinya terkotak-kotak, jadi tugas dari aparatur Kelurahan dan perangkatnya harus memberikan pencerahan dan edukasi, sehingga ada kesedaran kolektif yang terjaga,” pungkasnya.