Kabar27- Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Maluku Utara di Jakarta, meminta agar Pemda dan PT. IWIP harus bertanggung jawab atas banjir banda yang terjadi di area pertambang PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT. IWIP) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), karena sangat merugikan masyarakat setempat.
Koordinator AMM Malut, Cilfan Djaguna dalam keterangannya menjelaskan, dengan kehadiran perusahaan tambang di Malut, tentunya memberikan dampak positif bagi warga tapi dibalik itu ada dampak negatifnya terutama soal dampak lingkungan yang dapat merugikan masyarakat dan masa depan generasi maluku utara.
“Ketika banjir terjadi PT. IWIP dan Pemda Halmahera Tengah harusnya segara turun tangan dan mengambil langkah cepat terhadap warga terdampak banjir jangan dibiarkan,” jelasnya.
Lanjut dia, banjir ini sudah pasti akibat dari aktivitas pertambangan di Halmahera tengah, sehingga Pemda Halteng dan pihak perusahaan sudah harus bergerak untuk mengatasi. Jangan mereka hanya mengambil hasilnya, namun warga menerima dampak buruknya. Kami AMM Malut di Jakarta akan terus melakukan kontrol terhadap perusahan Tambang di Malut,” katanya.
Kata dia, banjir terjadi secara otomatis warga tidak bisa melakukan aktivitas dan pasti mengalami kerugian.
“Informasi yang dihimpun banyak barang-barang warga rusak, air masuk di dalam rumah warga, dan pedagang mengalami kerugian,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Koordinator AMM Malut yang juga sebagai Wasekjen DPP IMM ini menegaskan, AMM Malut di Jakarta akan melakukan aksi di kantor pusat PT. IWIP, Kementrian ESDM, Kementrian Lingkungan Hidup serta Mabes Polri untuk segera menuntaskan permasalahan bukan hanya banjir, tapi K3 dan tenaga kerja lokal