Kabar27 – Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Ternate menggelar rapat koordinasi pagu anggaran tahun 2026. Rapat ini sebagai respon atas kebijakan pemerintah pusat yang memangkas dana transfer ke daerah (TKD) untuk tahun anggaran 2026.
Akibat pemangkasan TKD, setiap pemerintah daerah harus mampu berinovasi agar dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah yang menurun akibat pengurangan TKD tersebut.
Diketahui, TKD 2026 untuk Pemkot Ternate berkurang sekitar Rp189 miliar. Itu artinya, estimasi TKD dalam KUA-PPAS 2026 sebesar Rp 878 miliar turun menjadi Rp689 miliar.
Sekda Kota Ternate, Dr H Rizal Marsaoly mengatakan, TAPD telah melakukan finalisasi pagu anggaran di masing-masing OPD untuk tahun anggaran 2026 melalui rapat, yang digelar Kamis (24/10/2025).
“Dalam rapat, sudah dilakukan finalisasi pagu dengan mempertimbangkan kondisi rasionalisasi dana tranfer ke daerah,” kata Sekda yang juga selaku ketua TAPD Kota Ternate.
Dikatakan, Kepala Bidang Anggaran BPKAD telah mempresentasikan gambaran pagu anggaran dalam postur rancangan APBD 2026.
“Dari gambaran-gambaran itu, saya lebih memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dan memang ada (program) di beberapa OPD yang kita harus legowo,” ujar Sekda.
Dia lalu mencontohkan, OPD Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di 2026 hanya mengelola Dana Alokasi Khusus (DAK). Ditambah biaya rutin seperti kebutuhan operasional kantor, belanja pegawai, listrik dan air.
“Sedangkan untuk OPD-OPD lain, kami lihat dari sisi urgensinya. Karena semua pagu terjun bebas, sehingga butuh seni dalam mengatur anggaran yang ada,” tuturnya.
Pengurangan TKD ini juga akan mempengaruhi realisasi visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Jadi nanti saat retret, saya mungkin akan kasih pertimbangan, bahwa RPJMD kepala daerah mungkin sudah tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk memperkuat visi misi,” ungkapnya.
“Paling tidak target-target harus ditinjau kembali. Karena target-target yang dipasang itu kan dengan asumsi bahwa semua (anggaran) berjalan normal. Tapi kalau kondisi keuangannya seperti ini maka perlu disesuaikan kembali,” pungkasnya.












