Kabar27 – Tanggap Darurat Bencana Gunung mulai turun status ke transisi Darurat pemulihan, semua pengungsian di kamp-kamp bakal dipulangkan secara bertahap ke desa masing-masing.
Ketua Satgas tanggap Darurat Bencana Gunung Ibu Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, menjelaskan, status tanggap darurat gunung Ibu telah selesai, sehingga dialihkan ke masa transisi tanggap darurat pemulihan.
Dimana masa tanggap darurat bencana gunung Ibu yang diperpanjang pada tanggal 19 Juni lalu, akan berakhir pada Kamis (4/7/2027). “Hasil rapat hari ini direkomendasikan peralihan status, dari status tanggap darurat ke status transisi darurat ke pemulihan,” kata Kolonel Arm Adietya, pada Kamis ( 04/07/2024) setelah rapat di Kantor Bupati Halbar.
Kolonel Arm Adietya mengatakan, berdasarkan hasil rapat, Satgas akan memulangkan para pengungsi. Namun sebelum dipulangkan, pihaknya alan melakukan sosialisasi ke pengungsi.
“Langkah-langkah kita lakukan, diantaranya sosialisasikan ke pengungsi dan secara bertahap kita lakukan pemulangan pengungsi ke desanya masing-masing,” ucapnya
Disebutkan, untuk jumlah pengungsi yang saat ini menepati lima 5 Pos pengungsian di wilayah Kecamatan Ibu, terdata sebanyak 2.051 jiwa
Sementara ketua Tim tanggap darurat erupsi gunung ibu, pos pengamatan gunung Ibu, Kristianto mengatakan, peralihan status tanggap darurat, sesuai penurunan level Gunung ibu.
Berdasarkan pengamatan, pada 21 Juni Badan Geologi telah menurunkan status gunung ibu dari level IV (awas) ke level III (siaga).
Dia mengatakan, maka jarak radius aman diperkecil dari radius 5 kilometer dan perluasan sektoral 7 kilometer, saat ini menjadi 4 kilometer plus sektoral 5 kilometer. “Aktivitas gunung api dilevel tiga ini masih tinggi, artinya masih berpotensi melontarkan atau awan panas, meskipun hingga saat ini belum terjadi, namun kita harus antisipasi,” ucapnya.
Dia menghimbau jika sudah dipulangkan, tidak beraktivitas di radius yang ditentukan oleh Badan Geologi yaitu di radius 4 kilometer dan perluasan sektoral 5 kilometer arah Utara.
“Masyarakat juga tidak terpancing isu-isu hoax, karena di situasi ini banyak isu-isu hoax, ada yang mengirimkan gambar atau video letusan, bukan gunung Ibu, tapi seolah olah gunung Ibu,” imbunnya.