PWI Halmahera Timur Polisikan Kaur Pemerintahan Desa Momole

ILUSTRASI (Ist)
ILUSTRASI (Ist)

Kabar27- Kaur Pemerintahan Desa Momole, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Jasri Jabir diduga menganiaya wartawan kabarhalmahera.com biro Haltim, Wahono Side, Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 23.30 wit.

Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu diduga dianiaya setelah menulis berita terkait keresahan warga Desa Momole atas transparansi penggunaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024.

Wahono menceritakan, dugaan penganiayaan yang dilakukan pelaku Jasri Jabir itu dengan cara menarik pakaian kemudian menampar dibagian wajahnya.

“Saya sedang berada di rumah tiba-tiba pelaku datang dari seberang jalan dan memanggil, saya kemudian datang menghampirinya. Pelaku kemudian menanyakan perihal berita dan saya berusaha menjelaskan. Namun tak berselang lama pelaku langsung memukul saya dibagian wajah,” ujar Wahono.

Setelah memukulinya pelaku bergegas pergi dan mengancam bakal memanggil polisi.

“Tunggu saya panggil pak Opi (Polisi),” kata Wahoni meniru ucapan pelaku.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Halmahera Timur, Muhammad Kabir melalui Ketua Bidang Pendampingan Hukum dan Perlindungan Hak Wartawan, Iksan Kakiet, angkat bicara dan mengutuk keras tindakan penganiayaan terhadap Wahono Side. Menurutnya, tindakan oknum Staf Desa Momole itu tidak dapat dibenarkan.

“Kami akan membuat laporan resmi ke Polres Halmahera Timur untuk diproses lebih lanjut,” tegasnya

Iksan menjelaskan, jika permberitaan media yang ditulis wartawan itu merasa dirugikan, maka sumber melakukan hak jawab atau klarivikasi sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

“Bukan melakukan tindakan kekerasan. Intinya kami akan buat laporan polisi,” lanjutnya.

Perlu diketahui, keresahan warga terkait pengunaan DD itu mengemuka akibat Pemerintah Desa Momole diduga tidak transparan pada sejumlah kegiatan fisik dan pengecatan pagar desa. Bahkan warga mengaku papan informasi pada kegiatan tidak dipasang sebagai informasi publik. Akibatnya warga menilai ada indikasi dugaan penggelapan DD.

“Harus ada papan informasi kegiatan  supaya masyarakat tahu berapa program prioritas dan berapa jumlah anggaran dana desa. Dana Desa Momole tahun 2024 cukup banyak Rp1 Miliar lebih, namun anggaran dana desa ini tidak terlihat progresnya,” ujar salah satu warga yang meminta namanya tidak dipublis,
Sabtu, (22/2/2024).

Warga menyatakan Desa Momole yang dipimpin Kepala Desa Julfikar Hi Karajan itu bahkan tidak ada kemajuan.

“Ada satu perangkat desa sudah miliki mobil, Kades juga hanya di kota Maba, dan tidak masuk-masuk kantor,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Momole, Julfikar Hi Karajan, belum berhasil dikonfirmasi terkait keresahan warganya.