Kabar27 – Pengurus Wilayah Nasyiatul Aysiyah (PWNA) Maluku Utara bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara menggelar Sosialisasi dan Pendidikan pemilih, dengan tema Peran Pemilih Perempuan dalam Budaya Poltik Berkemajuan, di Hotel Bukit Pelangi Kota Ternate, Kamis (31/10/2024).
Sosialisasi diramaikan dengan puluhan ibu-ibu (emak-emak), serta dibawakan oleh dua pemateri yakni Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Dosen Ilmu Politik) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Dr. Aji Deni S.Pd., M.Si dan Komisioner KPU Reni S.A Banjar S.T.S.H.,M.H.
Ketua PWNA Malut Suryani Mansyur mengapresiasi kerjasama dan kolaborasi ini, karena merupakan langkah penting dalam mendukung partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Sebagai organisasi perempuan yang peduli akan pendidikan dan pemberdayaan, Nasyiatul Aisyiyah berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran pemilih, terutama di kalangan generasi muda dan perempuan. sehingga dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.
“Kegiatan ini adalah upaya kita untuk mengawal demokrasi yang kritis dan responsif serta memastikan bahwa setiap suara memiliki arti dan bahwa setiap individu memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat dalam pemilu,”jelasnya.
Dalam era dimana kesetaraan gender semakin diperjuangkan, peran perempuan sebagai pemilih bukan hanya penting, tetapi juga sangat menentukan dalam menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini pula menjadi salah satu rekomendasi Perempuan muda islam berkemajuan pada Muktamar ke 14, yaitu mendorong perempuan Indonesia untuk lebih kritis dan responsif terhadap demokrasi dan konstelasi politik nasional diantaranya pemilu.
“Pentingnya peran pemilih dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan di daerah kita. Melalui sosialisasi ini, kami berharap dapat memberikan informasi yang jelas dan mendalam terkait Peran perempuan Dalam Budaya Politik yang Berkemajuan. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan partisipasi kita dalam setiap proses demokrasi, mulai dari pemilih yang cerdas hingga menjadi pemimpin yang inspiratif,”tandasnya.
Selain itu, Kedua pemateri juga menekankan tentang politik uang. Menurut Mereka, suap atau pemberian uang untuk memilih satu kandidat adalah salah, pasalnya uang ratusan ribu yang diterima tidak sepadan dengan waktu lima tahun yang akan dijalan seorang pemimpin, malah membuat pemimpin tersebut kalap dan melakukan korupsi karena kerugian yang dilakukannya saat kampanye dengan membagi-bagikan uang.
Turut Hadir Perwakilan Pimpinana Wilayah Muhammadiyah Maluku Utara Ir Muchlas dan Ketua Aysiyah Malut Ir. Sri Haryati Hatari, SH. M.Si. sekaligus membuka acara.
Sosialisasi dimeriahkan dengan sejumlah hiburan, yakni tarian, kuis berhadiah, karaoke dan joget 100 juta yang dipersembahkan oleh ibu-ibu perwakilan Dasawisma RT 02 Kelurahan Mangga Dua.