KOLOM  

Catatan Kecil dari Pemadam Kebakaran di HUT Pemkot Ternate ke 26

Salah Satu Mobil Pemadam Kebakaran

Bersemboyan “Pantang Pulang Sebelum Api Padam Walaupun NYAWA Taruhannya” para petugas pemadam kebakaran seolah menjadi pasukan siap mati kapanpun, dimanapun kepada siapapun dalam bertugas.

Popularitas Pemadam Kebakaran (Damkar) semakin meningkat berkat aksi heroiknya dalam membantu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat, bahkan yang di luar kewenangannya.

Pemadam kebakaran merupakan salah satu pekerjaan dengan resiko kerja tinggi, keberadaannya di tengah-tengah kobaran api yang sangat rawan. Karena itu, sudah seharusnya dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadati, mengingat taruhannya nyawa.

Kenyataan di lapangan Pemadam Kebakaran masih jauh dari kata ideal untuk melayani sepenuhnya kepada masyarakat.

Alat, sarana dan prasarana jauh masih sangat sederhana dan berkesan “apa adanya”. Sementara “coveran” atau cakupan bidang yang harus diselamatkan semakin tumbuh dengan pesatnya.

Mengenai sumber daya manusia atau petugas pemadam kebakarannya sendiri, masih sangat terbatas baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Mereka jauh dari perhatian pemerintah dalam hal pendidikan latihan maupun kesejahteraannya. Himbauan mendagri untuk memberi kesejahteraan kepada petugas pemadam kebakaran pun hanya tinggal himbauan belaka. Tidak ada realisasi nyata di daerah.

Sudah berapa catatan kejadian menyedihkan bagi para petugas pemadam kebakaran dan meninggalkan duka yang dalam bagi keluarganya. Seharusnya sudah cukup untuk menjadi pengalaman dan perhatian bagi pemerintah.

Bersemboyan “Pantang Pulang Sebelum Api Padam Walaupun NYAWA Taruhannya” para petugas pemadam kebakaran seolah menjadi pasukan siap mati kapanpun, dimanapun kepada siapapun dalam bertugas.

Tulisan ini bukan untuk mengeluh. Tulisan ini bukan untuk mengemis perhatian lebih dari pemerintah.

Kami para petugas pemadam kebakaran yang hanya punya nyawa satu-satunya kami pertaruhkan dan selalu siap apabila tugas negara memanggil. Tanpa tawar,sesegera mungkin kami menantang bahaya.

Tulisan ini semata mata untuk orientasi dan membuka mata untuk sebenar benarnya melihat keadaan kami di Negeri yang kaya ini

“PENYELAMAT yang perlu diselamatkan”

Cacian hinaan makian makanan kami setiap hari, kami tak peduli itu. Yang kami harapkan adalah sudah waktunya Pemerintah untuk tidak lagi menganggap keberadaan kami sebelah mata tanpa perhatian apapun.

Sebagai penutup tulisan ini, kami ucapkan DIRGAHAYU PEMERINTAH KOTA TERNATE ke 26 BERSENERGI UNTUK TERNATE.

kepada seluruh rekan para satria biru Perkuat tali silaturahmi dan jiwa persatuan korps kita.

Salam YUDHA BRAMA JAYA !!

#DirgahayuKotaTernate

#DamkarIndonesia

#IndonesianFireRescue