DMC Beri Pelatihan Pengelolaan Sampah Organik ke Warga Maliaro

Foto bersama usai pelatihan (foto_dmc_dompetdhuafa)

Kabar27 – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan pelatihan pemanfaatan sampah organik rumah tangga di Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara.

Sedikitnya 35 peserta dari Kelompok Dasawisma, Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Maliaro, dan Komunitas Lorong Eco Green di Kelurahan Maliaro mengikuti pelatihan ini.

Pelatihan yang melibatkan kelompok dan komunitas setempat ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah organik, sehingga dapat mengurangi muatan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Lurah Maliaro, Namra Hasan dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas semangat dan antusiasme para peserta pelatihan yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga.

“Semangat ibu-ibu dalam mengelola sampah perlu diacungi jempol. Semoga ibu-ibu terus menjadi penggerak bagi kemajuan pengelolaan sampah berkelanjutan di Maliaro,” ujar Namra seperti dikutip dari laman dmc.dompetdhuafa

Melalui pelatihan yang berlangsung di RT 14 ini juga diharapkan mampu memantik semangat para ibu rumah tangga di seluruh wilayah Kelurahan Maliaro dalam mengelola sampah rumah tangga.

Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Ternate, Chaerul Saleh Arif, yang juga warga Kelurahan Maliaro memberikan tanggapan baik atas penyelenggaraan pelatihan ini.

Menurutnya, gerakan lorong (Komunitas Lorong Eco Green) sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup. “Lorong harus menjadi penggerak positif agar masyarakat dapat berdaya dalam mengatasi permasalahan di lingkungannya termasuk berdaya mengelola sampah bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” terang Chaerul.

Reaksi positif atas pelatihan ini juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate Muhammad Syafei,.

Dia menyampaikan, pengelolaan sampah organik dari sumber merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh masyarakat. “Ibu-ibu sebagai penggerak di rumah tangga memiliki peran penting dalam membantu reduksi sampah ke TPA,” ujarnya.

Syafei juga berharap dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu dapat menyebarkan semangat pengelolaan sampah organik kepada masyarakat di RT lain di Kelurahan Maliaro. “Kita harus bersama-sama mewujudkan gerakan kelola sampah dari sumber agar dapat merealisasikan 20 persrn sampah yang termanfaatkan dan hanya 80 persen sampah yang sampai ke TPA,” tuturnya.

Pelatihan yang melibatkan berbagai pihak di Ternate ini turut menghadirkan penyuluh Dinas Pertanian Kota Ternate yang menyampaikan materi tentang pengelolaan sampah.

Dalam pelatihan tersebut, Suharno menjelaskan materi-materi tentang jenis-jenis sampah organik, manfaat sampah organik, serta cara mengolah sampah organik menjadi kompos padat dan cair melalui tiga metode pengomposan, yaitu biopori, komposter ember, dan tas kompos.

Para peserta pelatihan mengaku sangat antusias dan mendapatkan banyak pengetahuan baru. “Saya baru tahu kalau perlakuan kompos sebaiknya dicacah dan ditambahkan bioaktivator dan gula merah. Selama ini cuma saya tutup, pantas lama sekali sampah 3 bulan,” ujar Anu, warga RT 14 dan anggota Komunitas Lorong Eco Green.

Aan, anggota Kelompok Dasawisma RT 02, juga menyampaikan manfaat pelatihan ini. “Saya baru tau selama ini sampah dari dapur semua bisa termanfaatkan. Biasanya saya tidak pernah pilah dan manfaatkan. Dengan pelatihan ini saya jadi semangat untuk ngompos, jadi gak perlu khawatir sampah saya bau kalau armada kaisar tidak angkut dan lumayan juga komposnya untuk tanaman di kebun,” tuturnya.

Setelah dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah organik, Ibu-ibu dari Kelompok Dasawisma dan PKK menerima komposter ember untuk digunakan di kebun PKK sebagai komposter komunal.

Sementara itu, para ibu rumah tangga yang tinggal cukup jauh dari kebun PKK mendapatkan toples berlubang sebagai substitusi biopori skala rumah untuk mengatasi keterbatasan kedalaman tanah.

Alya Putri Firdaus, Staf Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim (KMAPI) DMC Dompet Dhuafa, menyampaikan kesan dan harapan atas penyelenggaraan pelatihan ini yang merupakan sebuah komitmen tegas DMC Dompet Dhuafa untuk terus terlibat dalam isu-isu pengelolaan sampah di Kota Ternate.

“Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dan bantuan alat kompos, ibu-ibu di Kelurahan Maliaro dapat mengelola sampah organik dengan lebih baik dan membantu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA,” ujar Alya.

Sampah merupakan sebuah konsekuensi tak terhindarkan dari segala aktivitas manusia yang hidup, maka pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan merupakan hal wajib yang perlu dilakukan.